REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Perusahaan minyak dunia, Royal Dutch Shell telah meresmikan parbrik terbesarnya di Indonesia yang terletak di kawasan Marunda Center, Kamis (5/11). Direktur Jendral Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementrian Perindrustrian, Harjanto mengatakan pabrik pelumas PT Shell Indonesia memiliki nilai investasi sebesar 131,42 dolar Amerika Serikat (Rp 1,7 trilun).
"Saya memberikan apresiasi kepada pabrik pelumas Shell yang berskala internasional. Pertumbuhan ekonomi kita memang melambat jika dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2014. Tapi, salah satu industri yang meningkat secara signifikan adalah pelumas," kata Harjanto.
Harjanto melanjutkan terdapat lebih dari 20 pabrik pelumas yang ada di Indonesia. Investasi Shell ini menjadi yang pertama di Indonesia dan menjadi yang keenam di Asean. Saat ini kebutuhan pelumas dalam negeri sekitar 850 ribu Kilo liter (KL)/tahun dari kapasitas terpasang Lube Oil Blending Plant (LOBP) sebesar 1,8 juta KL/tahun.
"Industri pelumas memiliki tantangan tersendiri, dengan adanya pabrik pelumas di Indonesia diharapkan dapat mengurangi produk pelumas impor," ujar Harjanto.
Adapun Shell telah mengoperasikan hampir 50 pabrik pencampuran pelumas di 34 negara. Sebanyak 18 diantaranya berlokasi di Asia, yaitu Cina, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, SIngapura, Korea Selatan dan Vietnam.
Shell lubricants aktif di pasar konsumen maupun pasar industri di Indonesia. Selain penjualan langsung, Shell juga didukung lebih dari 30 distributor di Indonesia. Adanya pabrik baru ini, Shell dapat memasok rangakaian produk oli mesin, oli transmisi dan pelumas industri.