REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi bersama FIFA/AFC telah berkunjung ke Jakarta pada tanggal 2-3 November 2015 lalu. Delegasi ini terdiri dari James Johnson, Mariano Araneta, HRH Prince Abdullah Shah, Windsor Jhon, Sanjeevan, Kohzo Tashima. Mereka bertemu PSSI, PT Liga Indonesia, APPI, media dan Presiden Joko Widodo.
Salah satu poin hasil kunjungan FIFA adalah agar dibentuk tim yang bernama Komite Ad-Hoc yang terdiri dari berbagai unsur seperti PSSI, pemerintah, pemain, pelatih, media, wasit, PT Liga Indonesia, dan independen. Batas waktu pembentukan tim Ad-Hoc yaitu 13 November sesuai permintaan FIFA.
Komite Etik PSSI Haryo Yuniarto mempertanyakan keinginan pemerintah yang ingin membentuk tim lain. Ia mengkhawatirkan FIFA akan menambah sanksi terhadap sepak bola Indonesia.
"Jadi pembentukan tim Ad-Hoc akan tetap berjalan tanpa perwakilan dari pemerintah," kata Haryo dalam rilis PSSI, Kamis (12/11).
Haryo menyatakan dengan kondisi ini, pemerintah terlihat tak memiliki niat baik untuk memperbaiki dan menghilangkan pembekuan PSSI oleh FIFA.
(Baca juga: PSSI Anggap Pemerintah tak Paham dengan Keinginan FIFA)