REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bank Indonesia memandang pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2014 akan didorong oleh belanja pemerintah dan konsumsi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada Desember 2015.
Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung mengatakan, sumber utama pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2015 adalah belanja pemerintah. Biasanya pada kuartal keempat belanja barang dan modal cukup tinggi. Pengeluaran pemerintah pada kuartal III diperkirakan sudah berdampak pada sektor swasta sehingga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, di kuartal IV diselenggarakan Pilkada serentak yang dipastikan akan berdampak positif bagi konsumsi rumah tangga. Hal itu terkonfirmasi pada pertumbuhan ekonomi kuartal III disebabkan konsumsi rumah tangga meningkat terutama pertumbuhan lembaga nonpemerintah rumah tangga sudah jalan.
"Kelihatan sekali di semua wilayah baik Jawa, Kalimantan, Sumatera. Sementara konsumsi rumah tangga relatif masih flat. Tapi konsumsi partai terkait pilkada serentak sudah cukup tinggi," jelasnya kepada wartawan di Kantor BI Perwakilan Yogyakarta, Kamis (12/11) malam.
Juda menjelaskan, konsumsi rumah tangga sedikit turun di kuartal III menjadi 4,96 persen dibandingkan kuartal II sebesar 4,96 persen. Pada kuartal IV, konsumsi partai politik akan naik, seperti iklan, spanduk, dan lainnya. Hal itu akan memberikan dampak sektor industri rumah tangga sehingga konsumsi naik. Begitu juga dengan proyek infrastruktur pemerintah akan meningkatkan tenaga kerja dan memberikan multiplayer efek ke sektor swasta baik tenaga kerja maupun investasi.
"Kami melihat kuartal keempat lebih baik pertumbuhan ekonominya. Sehingga untuk keseluruhan tahun kami perkirakan masih di kisaran 4,7 tahun-5,1 persen tapi lebih ke arah 4,7 tahun-4,8 persen," ungkapnya.