Sabtu 14 Nov 2015 11:43 WIB
Serangan Teror Paris

MUI Kutuk Serangan Paris

Serangan tembakan dan bom di Paris, Prancis, Jumat malam (13/11), melukai ratusan orang dan menelan korban lebih dari 100 orang.
Foto: Reuters
Serangan tembakan dan bom di Paris, Prancis, Jumat malam (13/11), melukai ratusan orang dan menelan korban lebih dari 100 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- KUALA LUMPUR -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras penyerangan teroris secara brutal di beberapa lokasi di Prancis. MUI meminta masyarakat international diminta agar jangan terburu buru menyampaikan tuduhan kepada umat islam sebagai pihak pelaku kekerasan tersebut.

"Islam adalah agama damai,kasih sayang dan toleransi terhadap perbedaan.Oknum Muslim yang sudah di brain wash sering bertindak atas nama Islam dalam melakukan aksinya," kata Muhyiddin Junaidi, Ketua MUI Bidang Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri dalam pesan singkat yang diterima ROL, Sabtu (13/11).

Menurutnya, serangan tersebut bertolak belakang dengan nilai Islam. Mungkin saja pelakunya adalah mereka yg sudah putus asa atas kebijakan dunia international dalam mengatasi konflik di Timur Tengah.

Enam serangan beruntun terjadi di sepanjang Paris  pada Jumat malam. Serangan diketahui telah memakan korban tewas setidaknya 153 orang. Akibatnya, pemerintah Prancis pun mengumumkan negaranya memasuki status darurat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement