Ahad 15 Nov 2015 06:57 WIB

Cina Setujui Yuan Jadi Mata Uang Cadangan Devisa Internasional

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Uang kertas 100 yuan Cina yang baru.
Foto: channel news asia
Uang kertas 100 yuan Cina yang baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING- - Cina akhirnya menyambut usulan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menjadikan yuan sebagai mata uang cadangan devisa internasional. Langkah ini dinilai dapat memperkuat sistem keuangan dunia.

Permintaan agar yuan Cina dimasukkan dalam kumpulan mata uang hak transaksi khusus (SDR) sudah berlangsung sejak tahun lalu. IMF akan mulai memasukkan yuan dalam SDR akhir November mendatang. Hal ini dinilai akan jadi langkah penting Cina menancapkan pengaruhnya pada ekonomi global.

Kepala IMF Christine Lagarde mengatakan, IMF sudah memberi sinyal agar yuan segera memenuhi persyaratan untuk bisa secara bebas digunakan sebagai mata uang internasional menyusul yen, dolar AS, pounsterling, dan euro.

Yuan sempat jadi sorotan setelah pada Agustus lalu Bank Sentral Cina (PBOC) melakukan devaluasi yuan. Tujuannya agar yuan lebih berorientasi pasar dan memungkinkan transaksi yuan terus terjadi setiap hari.

Meski pasar menangkap langkah ini sebagai indikasi perlambatan pertumbuhan Cina, namun PBOC meyakinkan kebijakan itu kian mendekatkan Cina masuk dalam kelompok SDR. Cina menilai ini membawa manfaat untuk semua pihak.

''Cina melihat masuknya yuan dalam kelompok SDR akan memperkuat keterwakilan dan daya tarik SDR yang akhirnya memperbaiki sistem moneter internasional yang ada,'' demikian disampaikan PBOC seperti dikutip AFP, Sabtu (14/11).

Yuan kian penting dalam beberapa tahun belakangan seiring upaya Cina menjadikan mata uang mereka sebagai pendorong ekspor dengan membuatnya langsung bisa dikonversi ke berbagai mata uang.

Memasukkan yuan dalam kelompok SDR akan meningkatkan permintaan yuan oleh bank sentral global dan memunculkan efek positif di tengah sorotan investor yang mempertanyakan kemampuan Cina mengatasi pelemahan ekonominya.

Lagarde menyampaikan, utusan IMF untuk Beijing telah menyatakan semua hal terkait syarat operasional untuk masuk dalam SDR akan diputuskan dalam pertemuan Dewan Eksekutif IMF pada akhir November ini.

''Saya mendukung temuan ini. Nampaknya Dewan Eksekuti juga akan mendukung yuan,'' kata Lagarde.

Sebelum Cina mendevaluasi mata uangnya, IMF menyatakan yuan belum bisa digunakan bebas sehingga belum dimasukkan dalam kelompok SDR. IMF juga didesak untuk meninjau kelompok SDR lima tahun sekali.

Jika keputusan memasukkan yuan dalam kelompok SDR bulan ini, pelaksanaannya kemungkinan baru pada akhir September 2016 agar Cina lebih leluasa menyiapkan diri.

Rekomendasi masuknya yuan dalam SDR pada Jumat lalu juga menuai dukungan rival ekonomi Cina,  AS. '' Kami mendukung masuknya yuan dalam SDR sesuai dengan kriteria IMF. Kami meninjau laporan IMF soal ini,'' ungkap Departemen Keuangan AS. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement