REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pemain bertahan Timnas Italia, Leonardo Bonucci mengaku khawatir dengan keamanan Piala Eropa 2016 di Prancis nanti. Kekhawatiran itu menyusul serangan teror yang terjadi di Paris, Sabtu (14/11) dini hari WIB.
Rasa takut yang besar dialami Bonucci apabila nantinya serangan tersebut terulang pada perhelatan Piala Eropa. Prancis tengah berduka akibat teror berdarah berupa penembakan dan bom bunuh diri yang mengguncang enam lokasi.
Sebanyak 153 orang dikabarkan tewas dalam serangan tersebut dan puluhan mengalami kondisi kritis.Salah satu lokasi yang menjadi serangan para pelaku teror adalah Stade de France tempat berlangsungnya laga persahabatan antara Prancis melawan Jerman, Sabtu (14/11) dini hari WIB.
Sekitar menit ke-17 laga berlangsung, sebuah ledakan terdengar dari luar Stade de France. Beberapa orang yang berada di dalam stadion, termasuk pelatih Jerman, Joachim Low, sempat mendengar suara yang sangat keras itu.
"Ini membuat kami berpikir dan bertanya apa yang akan terjadi di masa depan. Sebuah pikiran juga muncul soal risiko apa yang akan terjadi jika kami pergi ke Piala Eropa. Mereka harus segera mengambil tindakan yang dibutuhkan," kata Bonucci dilansri Soccerway, Sabtu (14/11).
"Insiden ini sangat mengerikan, mengingat kami juga sedang memperingati tragedi lain di Brussels. Pada akhirnya, orang yang tidak bersalah yang membayar semua ini, bagi orang-orang yang ingin membuat korban," tegas Bonucci.
Tidak jauh berbeda dengan Bonucci, pelatih timnas Italia, Antonio Conte juga khawatir saat memimpin Gli Azurri berlaga di Piala Eropa 2016. Bahkan, mantan pelatih Juventus ini secara terang-terangan merasa takut akibat insiden ini. "Tidak ada gunanya untuk mengabaikan kejadian ini. Sejujurnya, ada semacam ketakutan karena ini adalah situasi yang sangat menakutkan," ujar Conte. Bonucci dan Conte akan kembali menghadapi laga persahabatan melawan Rumania di Stadion Renato Dall'Ara, Rabu (18/11) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika