REPUBLIKA.CO.ID,NAYPYIDAW -- Pemimpin Partai National League for Democracy (NLD) Aung San Suu Kyi kembali menduduki kursi parlemen setelah kemenangan partainya dalam pemilihan legislatif pekan lalu.
Seperti dilansir Aljazirah, Suu Kyi sempat dikerumuni wartawan saat tiba di parlemen pada Senin (16/11). Namun ia menolak berkomentar, saat ia memilih untuk bersikap rendah hari menghadapi kemenangan partainya.
Menurut konstitusi, Suu Kyi dilarang menjadi presiden Myanmar. Tapi ia berjanji tetap memerintah pemerintahan NLD melalui presiden 'boneka'. Tapi ia tak mengungkapkan calon atau mengatur bagaimana cara 'bekerja' pemerintahan nantinya.
Tapi ia memiliki kekuatan memilih presiden, karena partainya menguasai mayoritas parlemen.
Juru bicara NLD mengatakan, partainya sangat menyadari ukuran kemenangannya mencerminkan keberhasilannya dalam pemilu 1990. "Kali ini meskipun kami cukup senang kami menang, kami khawatir sejarah mungkin terulang. Kami tak berpikir transisi akan 100 persen sempurna," katanya.