REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Puluhan pasukan operasi khusus Amerika Serikat (AS) akan tiba di Suriah dalam waktu segera seperti yang sebelumnya dijanjikan oleh Presiden Barack Obama.
‘’Mereka akan masuk sangat segera,’’ kata Pejabat senior utusan khusus AS Brett McGurk saat di Program televisi CBS seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (23/11).
Ia menambahkan, pasukan ini akan memiliki tugas mengatur kekuatan lokal memerangi ISIS memproklamirkan diri di Suriah utara. Pasukan AS akan membantu koalisi Arab-Kurdi yang mencakup milisi Kurdi Suriah Unit Perlindungan Rakyat (YPG), kelompok Arab, dan Suriah Kristen.
‘’Kekuatan-kekuatan lokal telah melakukan operasi yang sangat sukses. Ini difokuskan pada mengisolasi ibukota ISIS di Raqa,’’ katanya.
Dia mengatakan mereka telah merebut kembali sekitar 1.100 kilometer persegi dalam dua pekan terakhir dan menewaskan sekitar 300 anggota ISIS. McGurk menambahkan, koalisi pimpinan AS bertujuan melemahkan ISIS di Irak dan Suriah melalui beberapa serangan terkoordinasi.
Koalisi ini juga mencoba untuk memotong akses bagi ISIS ke perbatasan Suriah dengan memotong rute akses utama antara Raqa dan Kota Mosul di Irak.
Sebelumnya pada akhir Oktober, Obama resmi mengatakan, tidak lebih dari 50 pasukan operasi khusus akan disebar ke Suriah utara di non-kombatan. Pasukan ini memiliki peran penasehat untuk membantu mengkoordinasikan pasukan darat lokal dan upaya koalisi anti-ISIS.
Langkah ini menandai penyebaran resmi pertama pasukan AS di Suriah sejak koalisi internasional yang dibentuk untuk melawan kelompok militan.