REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok hak asasi berbasis di Inggris Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat di Suriah telah menewaskan 250 warga sipil. Di antara mereka yang tewas terdapat puluhan anak di bawah usia delapan tahun.
Seperti dilansir laman Aljazirah, Selasa (24/11), Observatorium mencatat serangan udara antara periode September 2014 hingga 23 November 2015. Menurut Observatorium, korban tewas termasuk 66 anak-anak di bawah delapan tahun dan 44 remaja di atas 18 tahun.
Tak hanya itu, setidaknya 3.547 anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) juga tewas akibat serangan udara. Mereka berkedudukan di Hama, Aleppo, Homs, Hasaka, Raqqa, dan Deir Az-Zor. Serangan juga menewaskan 136 anggota Front al-Nusra.
Sementara itu, bagian komunikasi pasukan gabungan Central Command (CENTCOM) Amerika Serikat mengatakan kepada Aljazirah, mereka menanggapi serius atas tuduhan jatuhnya korban sipil. Karena Paman Sam memiliki prosedur ketat dalam serangan.
"Kami menaruh perhatian besar, kami melakukan analisis intelijen untuk pemilihan senjata yang sesuai dengan misi, untuk meminimalkan risiko," ujar humas CENTCOM.