REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang anggota ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan di dekat situs bersejarah di luar Kairo, Mesir. Insiden ini menewaskan empat polisi Mesir.
Diberitakan Washington Post, pengakuan tersebut diungkapkan melalui sebuah pernyataan yang disebarluaskan via online oleh pendukung ISIS, Ahad (29/11). Mereka bersumpah untuk terus menargetkan tentara dan tiran, mengacu pada Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi yang menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada 2013 lalu.
Sayangnya pernyataan itu belum bisa dikonfirmasi. Tetapi pernyataan itu menyerupai klaim sebelumnya yang dikeluarkan ISIS.
Serangan militan melonjak sejak penggulingan Mursi. Sebab, pemerintah terus melancarkan tindakan keras menyapu para pendukungnya dan aktvis lainnya. Penembakan pada Sabtu (28/11) lalu itu terjadi di pinggiran Kairo, dekat Saqqaara, rumah bagi piramida berusia sekitar 4.600 tahun.