REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Amerika Serikat (AS), John McCain dan Lindsey Graham menilai, butuh 100 ribu tentara asing, termasuk tentara AS untuk memerangi ISIS di Suriah.
Kedua senator dari Komite Senat bagian Angkatan Bersenjata AS tersebut mengkritik tajam strategi AS saat ini karena tidak cukup berhasil dalam mengalahkan para ekstremis. Menurut mereka, strategi untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS di Irak dan Suriah perlu dukungan pasukan darat lokal yang memiliki senjata dan juga telah menerima pelatihan.
"Saya pikir, total kebutuhan mencapai 100 ribu (tentara)," kata McCain kepada wartawan di Baghdad saat ditanya tentang besarnya kekuatan untuk menyerang Suriah
Menurut mereka, tindakan itu tidak akan sulit bagi Mesir, tapi hal itu akan sulit untuk Arab Saudi dan bagi beberapa negara kecil. Namun, menurut mereka, Turki bisa memberikan kekuatan untuk menyerang organisasi yang ektrem tersebut.
Kedua senator tersebut mengatakan, Arab Saudi sudah terlibat dalam perang di Yaman. Sementara, Mesir memerangi pemberontakan dan Turki sangat peduli terhadap pemberontak Kurdi dari ISIS.
Dua senator itu juga menyerukan agar jumlah pasukan Amerika di Irak bisa ditingkatkan menjadi sekitar 10 ribu orang. Menurut mereka, angka tersebut akan mencakup pasukan khusus untuk melakukan serangan yang lebih besar lagi dalam menghancurkan ISIS.
Baca juga: Kuasai Wilayah Libya, ISIS Diprediksi Makin Kuat