REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat inflasi tahun ini diprediksi bisa lebih rendah dari tiga persen. Hal itu dinilai terjadi karena efek berakhirnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi tingkat inflasi tahun ini bisa jauh lebih rendah dari target empat persen plus minus satu persen. Hal ini terjadi lantaran masih rendahnya tingkat inflasi yang sepanjang Januari-November 2015 baru mencapai 2,37 persen.
"Bisa lebih rendah dari target. Bahkan mungkin bisa di bawah tiga persen," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/12).
Menurut Agus, rendahnya tingkat inflasi karena sudah berakhirnya efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah pada November 2014.
"Kita harus jaga terus kedepannya agar rendah dan stabil," kata Agus.
Badan Pusat Statistik melaporkan tingkat inflasi pada November 2015 hanya 0,21 persen. Sedangkan laju inflasi sepanjang Januari-November 2015 2,37 persen.
Baca juga: Yuan Cina Masuk Daftar Mata Uang Global di IMF