Rabu 02 Dec 2015 16:18 WIB

Soal Pengaturan Skor di Piala Jenderal Sudirman, Kemenpora Tantang PSSI

Rep: Bambang Noroyono/ Red: M Akbar
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.
Foto: Antara
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberi kesempatan bagi semua pihak untuk melakukan upaya hukum terkait tuduhan adanya pengaturan skor dalam penyelenggaraan turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015.

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan di Kemenpora, Gatot Dewa Broto, meminta agar PSSI bisa membuktikan seluruh tuduhannya tersebut. "Tuduhan itu, bagi kita (Kemenpora) sebagai satu hal yang menarik. Silakan lakukan upaya hukum," kata dia, saat ditemui di Kemenpora, Jakarta, Rabu (2/12).

Menurut Gatot, tuduhan adanya pengaturan skor dalam setiap turnamen yang digelar oleh pihak di luar PSSI selalu dituding miring oleh induk organisasi sepak bola tertinggi non aktif tersebut. Ia mencatat, tudingan semacam ini pernah juga dialamatkan bagi penyelenggaraan Piala Kemerdekaan maupun Piala Presiden. "Ini sudah yang kali ketiga toh," ujar Gatot.

Meski kerap menuduh, Gatot menyindir, hingga kini ternyata tak ada satupun yang bisa dibuktikan oleh pihak PSSI. Padahal pemerintah, kata dia, selalu menunggu agar skandal culas pengaturan skor ini dibongkar.

"Prinsipnya, sebenarnya kita mendukung semua pihak membuktikan kalau memang ada pengaturan skor itu," ujar dia.

Akan tetapi, dukungan tersebut juga dinyatakan Gatot bagi pihak tuan rumah dan penyelenggara Piala Jenderal Sudirman, untuk mengambil langkah hukum terhadap PSSI. Itu terkait ragam tuduhan PSSI selama ini yang tak pernah dibuktikan.

Ditanya apakah langkah hukum tersebut bakal dilakukan Kemenpora karena terikat dengan semua kegiatan turnamen pascapembekuan PSSI? Gatot mengatakan, upaya itu belum ada.

"Kita (Kemenpora) kan melihat ini (tuduhan-tuduhan PSSI) sebagai hak semua untuk pengawasan (dalam setiap turnamen)," ujar dia.

"Tapi ya harus diproses (hukumnya) kalau ada buktinya. Jangan jadi omong-omong saja," ujar dia.

Ikuti informasi terbaru dari sepak bola nasional dengan klik di sini

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement