REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin turut berbela sungkawa atas meninggalnya Wakil Ketua PBNU KH Slamet Effendy Yusuf, Kamis (3/12).
Menurut Lukman, almarhum adalah santri yang paripurna.
"Beliau adalah figur dan tokoh NU sesungguhnya, beliau santri yang paripurna," kata Menag kepada Republika.co.id, ketika mengenjungi rumah duka, Kamis (3/12).
Almarhum dikenal mengedepankan Islam yang moderat, tasamuh, tawasut, dan tawazun. Menjaga nilai-nilai dasar Nahdiyin dan Ahlusunnah wal jamaah. Beliau memiliki wawasan keislaman dan kebangsaan, mampu memadukan Islam dengan keindonesiaan.
"Sebagai kader NU, beliau adalah sosok panutan," katanya.
Almarhum Slamet Efendi Yusuf meninggal dalam tugas setelah acara seminar MPR di hotel Ibis, Bandung Rabu (2/12). Setelah disemayamkan di rumah duka dan disholatkan di masjid perumahan di kawasan Cibubur, jenazah Almarhum di kebumikan di Ajibarang, Purwokerto, Kamis (3/12).
Almarhum dibesarkan dalam lingkungan santri, yang bisa menjadikannya sebagai pemimpin muda islam. Seperti saat ia menjalankan pendidikan di Madrasah Mualimin Al-Hidayah, ia aktif dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Saat duduk di bangku kuliah, ia aktif dalam PMII dan Dewan Mahasiswa IAIN Jogjakarta. Sampai setamatnya dari bangku kuliah, ia aktif di Gerakan Pemuda Ansor, Organisasi Pemuda Nahdlatul Ulama hingga PBNU.