REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Salah satu orang terkaya di Tiongkok, Guo Guangchang telah ditangkap oleh kepolisian setempat. Sebelumnya, ia dikabarkan menghilang hingga baru-baru ini diketahui sudah diamankan kepolisian.
Perusahaan miliknya, Fosun International, mengkonfirmasi kalau Guo sedang membantu pemerintah dalam suatu investigasi. Sejak itu, dia dikabarkan menghilang pada Kamis (10/12) lalu. Kala itu, stafnya di Fosun tidak bisa menghubungi Guo.
Fosun merupakan salah satu perusahaan swasta terbesar yang sudah menghentikan perdagangan sahamnya secara sementara semenjak penahanan Guo. Perusahaan tersebut menyatakan baru akan menjual sahamnya pada Senin (14/12) nanti.
Pihak Fosun mengatakan jika Guo masih bisa mengambil keputusan-keputusan besar walau berada dalam penahanan. Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan kejelasan alasan penahanan pria berusia 48 tahun itu.
"Nampaknya dia diminta pemerintah Tiongkok untuk bekerja sama dalam suatu investigasi. Dia tidak sedang menginvestigasi dirinya sendiri," ujar salah seorang sumber rahasia dari internal Fosun seperti dilansir dari BBC.
Sumber tersebut menolak untuk menyebutkan detail investigasi itu secara lebih lanjut. Namun Guo sempat dihubung-hubungkan dengan kasus korupsi pada Agustus lalu.
Fosun merupakan perusahaan yang fokus di bidang media, asuransi, perumahan. Kekayaan Guo diprediksi mencapai tujuh miliar dollar. Perusahaan ini bergerak di bidang media, asuransi, perumahan. Kekayaan Guo diprediksi mencapai tujuh miliar dollar.