REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Vladimir Putin mengancam akan menyerang Kyiv dengan rudal Oreshnik, senjata jarak menengah yang digunakan Moskow untuk menyerang Kota Dnipro pekan lalu. Putin mengeklaim misil itu tidak dapat ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara mana pun.
"Kami tidak mengesampingkan penggunaan Oreshnik terhadap militer, fasilitas industri militer, atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv," kata Putin dalam konferensi pers di Kazakhstan pada hari Kamis.
Ia mengatakan senjata itu sebanding kekuatannya dengan serangan nuklir jika digunakan beberapa kali di satu lokasi. Meskipun ia menambahkan bahwa saat ini senjata itu tidak dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.
"Dampak kinetiknya kuat, seperti meteorit yang jatuh," kata Putin.
"Kita tahu dalam sejarah meteorit mana yang jatuh di mana, dan apa konsekuensinya. Terkadang itu cukup untuk membentuk seluruh danau."
Moskow mengatakan ancaman baru tersebut merupakan respons terhadap keputusan awal bulan ini oleh AS, Inggris, dan Prancis untuk mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh yang mereka sediakan terhadap target militer di dalam Rusia, sesuatu yang telah lama diminta Kiev
Saat ini Kiev lebih terlindungi daripada sebagian besar kota Ukraina lainnya karena dilindungi oleh baterai pertahanan udara, dan hanya ada sedikit serangan yang berhasil di pusat ibu kota selama hampir tiga tahun perang.
Mykhailo Podolyak, seorang penasihat presiden Ukraina menggambarkan klaim Putin bahwa sistem pertahanan udara tidak dapat menghancurkan rudal Oreshnik hanya fiksi belaka.
"Putin tidak mengerti hal-hal militer. Dia orang yang membuat orang datang dan menunjukkan kepadanya beberapa kartun tentang bagaimana rudal akan terbang, bagaimana tidak ada yang bisa menembak jatuhnya," katanya.
Putin, menurut Podolyak mengatakan hal yang sama berkali-kali tentang rudal Kinzhal mereka. :Dan kemudian ketika ternyata Patriot [sistem pertahanan udara], bahkan sistem yang bukan generasi terbaru, dapat dengan mudah menembak jatuh rudal itu, ia berhenti membicarakannya,” kata Podolyak.
Podolyak juga mengatakan bahwa tidak ada yang namanya Oreshnik dan rudal itu hanyalah versi modifikasi ringan dari rudal balistik antarbenua Rusia