REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haidar Nashir, menyatakan, umat Islam harus siap menghadapi perubahan zaman. Dan, organisasi persyarikatan yang dinmilai paling siap menghadapi perubahan zaman.
Dalam menghadapi perubahan zaman, umat Islam musti menjadi alternatif. ''Kalau umat Islam tidak memberi alternatif, maka orang lain yang bakal memberi jawaban,'' kata Haidar dalam pengajian akbar Milad PKU Muhammadiyah Solo ke-88 dan Milad Muhammadiyah ke-106, Ahad (13/12).
Persyarikatan Muhammadiyah paling siap menghadapi perubahan, menurut Haidar, cukup beralasan. Menurutnya, Muhammadiyah bergerak dengan sistem organisasi jamaah.
Ibarat orang Salat berjamaah, ada imam dan makmum. Masing- masing mempunyai tugas dan taggung-jawan yang utuh.
''Alhamdulillah, Muhammadiyah tidak mendirikan partai politik. Dan, pengurusnya tidak ada yang merangkap jabatan antara persyarikatan dan partai politik. Sehingga setiap muktamar tidak ada ubsur intervensi dari luar," kata dia.
Alasan lain, masih menurut Haidar, organisasi Muhammadiyah banyak amal usaha, atau amal shaleh yang langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.
Misalnya amal usaha pendidikan dari TK, SD, SMP, SMK. SMK. hingga peruruan tinggi. Juga poliklinik maupun rumah sakit yang tersebut seluruh Indonesia.