Senin 18 Apr 2022 00:13 WIB

Mengapa Doaku tidak Diijabah

Mengapa Doaku tidak Diijabah

Mengapa Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT?
Mengapa Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT?

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ada yang bertanya Ustaz, mengapa doa doaku tidak diijabah Allah?

Sahabatku,

1. Tugas kita sebagai hamba-Nya berdoa, hak mutlak Allah untuk mengijabahnya.

2. Allah ingin kita selalu berdoa pada-Nya, boleh jadi kalau dikabulkan kita tidak berdoa lagi.

3. Tidak dikabulkan karena kalau dikabulkan membawa fitnah untuk kita, tidak jadi kaya, boleh jadi setelah kaya jadi sombong.

4. InsyaAllah dikabulkan hanya waktu kemudian, atau

5. Allah hanya kabulkan di akhirat saja, jadi doa sebagai tabungan akhirat.

6. Allah kabulkan dalam bentuk lain, Allah tahu baik buruknya untuk kita,

7. Kalau tidak juga tetaplah baik sangka,

8. Dan saatnya untuk muhasabah diri, mungkin hidup kita dari rizki tidak halal, Rasulullah mengisahkan seseorang yang rambutnya acak-acakan dan berdebu lalu menengadahkan tangannya ke langit untuk berdoa, “Ya Rabi, ya Rabi.’

Padahal, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan keluarganya diberi makan dari sumber yang haram. Bagaimana doanya akan dikabulkan?” (HR Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad). Mungkin ibadah kita masih diiringi ma’siyat, atau masih sering menyakiti orang lain atau aurat kita masih belum terjaga.

9. Perbaiki diri, sungguh sungguhlah taat dan jangan pernah putus asa dalam berdoa. Baca dengan iman, “Berdoalah kalian kepada-Ku, pasti KU ijabah doa kalian!!”(QS al Mu’min : 60).

SubhanAllah, terus, terus, dan terus berdoa karena kita tidak tahu kapan, dimana, dan bagaimana doa kita diijabah Allah…insyaAllah, aamiin.

Sumber: Akun Facebook Almarhum Ustaz Arifin Ilham

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement