REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Angkatan Udara Prancis menggunakan rudal jelajah pertama melawan target kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak, Selasa, (15/12).
"Dilancarkan dari Uni Emirat Arab dan Yordania. Serangan itu melibatkan pesawat tempur yang dilengkapi dengan rudal jelajah dan bom," kata kementerian pertahanan Prancis dalam sebuah pernyataan seperti dikutip laman Al Arabiya, Rabu (16/12).
Serangan menargetkan bangunan di daerah Al-Qaim Irak barat, lingkungan sipil yang juga berfungsi sebagai pusat pelatihan dan gudang logistik.
Rudal jelajah yang dipandu oleh komputer mampu memiliki jangkauan perjalanan jarak lebih jauh. Selain itu memiliki ketepatan lebih tinggi dari bom normal. "Rudal ini sangat berguna di daerah-daerah sipil,’’ ujar kementerian tersebut.
Prancis, yang terlibat dalam serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Irak sejak September 2014, memperluas serangan di Suriah.
Baca juga, Obama Ancam Pemimpin ISIS, 'Anda Selanjutnya'.
Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan Prancis berperang dengan ISIS menyusul serangan kelompok militan di Paris, Prancis, November lalu yang menewaskan 130 orang. Prancis mengirim kapal induk di sekitar wilayah tersebut.