REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia di Istana Merdeka menyinggung masalah kesenjangan ekonomi.
"Kami sampaikan (kepada Presiden), Syarikat Islam akan memulai program untuk memulai ekonomi rakyat. Saat ini ketimpangan antara kaya dan miskin dalam tingkat rawan," kata Ketua Umum Syarikat Islam Indonesia Hamdan Zoelva saat konferensi pers usia bertemu Presiden di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/12).
Hamdan mengungkapkan bahwa tingkat ketimpangan ekonomi saat ini mencapai 0.4 persen yang sudah mendekati garis kerawanan. "Kalau kata PBB mencapai 0,5 persen itu lampu merah dan bisa menggangu toleransi," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Dia juga mengatakan bahwa Presiden merespon niat Syarikat Islam yang meruapakan kaum yang berusaha dan berdagang yang ingin mengatasi masalah ketimpangan ekonomi ini. Hamdan juga mengatakan bahwa pihaknya diterima Presiden setelah Syarikat Islam selesai melaksanakan Kongres di Bandung.
"Intinya Syarikat Islam baru selesai melaksanakan kongres di Bandung. Kongres ini dianggap sebagai awal bangkitnya Syarikat Islam," ungkap Hamdan.