Ahad 27 Dec 2015 12:44 WIB

MUI Minta Hiburan Pergantian Tahun tak Berlebihan

Ribuan warga terjebak kemacetan saat menjelang pergantian tahun.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ribuan warga terjebak kemacetan saat menjelang pergantian tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, diminta untuk tidak membuat kegiatan yang bersifat hiburan yang berlebihan pada malam pergantian tahun kota tersebut. Permintaan itu disampaikan Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Palu, Prof. Dr. Zainal Abidin M.Ag saat ditemui di Palu, Sabtu kemarin.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu itu memandang hiburan yang berlebihan berupa konser musik dalam perayaan pergantian tahun 2015 ke 2016 lebih besar memberikan dampak negatif terhadap daerah itu sendiri.

Olehnya, kata dia, Pemkot Palu sebaiknya tidak melaksanakan kegiatan hiburan yang mendatangkan artis-artis dari luar daerah untuk menghibur masyarakat didaerah setempat.

"MUI meminta kepada Pemkot Palu untuk tidak melaksanakan hiburan yang berlebihan pada malam pergantian tahun," ungkap Prof. Zainal Abidin.

Dirinya menyebut salah satu sisi negatif yang dapat terjadi pada malam pergantian tahun ketika digelar hiburan yaitu adanya pertikaian antarindividu atau antara individu dan kelompok, bahkan kelompok dan kelompok.

Sejumlah tindakan yang tidak terpuji atau yang bertentangan dengan agama dipastikan terjadi pada malam tersebut, dimana ketika ada hiburan, maka sebagian masyarakat cenderung meminum minuman keras sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.

"Kalau ada hiburan maka tentu anak muda pasti akan ada yang mabuk, ketika mabuk maka tentu akan ada reaksi untuk berbuat sesuatu yang negatif," sebutnya.

Ia juga mendesak Pemkot Palu untuk tidak memberikan izin kepada pihak-pihak yang ingin menggelar acara hiburan yang berlebihan pada pergantian tahun dimalam tersebut.

Dirinya meminta kepada Pemkot Palu serta masyarakat untuk mengganti kegiatan hiburan dengan dzikir atau kegiatan lainnya yang mengandung nilai-nilai kegamanaan, yang berdampak pada peningkatan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.

"Sebaiknya malam pergantian tahun diganti dengan kegiatan yang bersifat keagamaan, untuk meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan," sebutnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement