REPUBLIKA.CO.ID, oleh Redaktur Republika Muhammad Iqbal
Tatkala wasit Martin Atkinson meniup peluit sebagai tanda laga pungkas, dengan penuh kehangatan, Cameron Borthwick-Jackson menjabat tangan Branislav Ivanovic. Tak begitu jelas apa rangkaian kata yang terucap. Namun, satu hal, ada rasa saling menghargai khas olahragawan di antara mereka.
Pemandangan itu tersaji di sudut lapangan hijau stadion Old Trafford, Selasa (29/12) dini hari WIB, ketika Manchester United menjamu Chelsea.
Dalam pertandingan lanjutan Liga Primer 2015/2016 tersebut, Borthwick-Jackson, bek muda United, maupun Ivanovic, bek tua Chelsea, harus puas dengan hasil imbang tanpa gol. Sebuah hasil yang bisa dibilang adil bagi kedua kubu.
Meski menguasai pertandingan, ditandai dengan penguasaan bola hingga mencapai 67 persen, the Red Devils gagal mengoyak jala the Blues yang dikawal Thibaut Courtois.
Peluang-peluang yang didapat Juan Mata maupun Anthony Martial, hanya membentur mistar dan tiang gawang. Pun kans emas Ander Herrera yang secara fantastis diselamatkan Courtois.
Di sisi lain, Chelsea bukan tanpa peluang. Meski bermain tanpa striker alias menggunakan false nine dalam diri Eden Hazard, kans Chelsea tampak dalam sejumlah sepakan ke gawang David De Gea.
Tak terkecuali peluang emas Nemanja Matic, yang sudah berhadapan satu lawan satu dengan De Gea, namun masih mengarah ke atap Old Trafford.