Senin 04 Jan 2016 11:19 WIB

Batu dan Minyak Zaitun Hidupi Palestina

Rep: fuji pratiwi/ Red: Damanhuri Zuhri
Minyak Zaitun
Foto: wordpress.com
Minyak Zaitun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaberbagai serangan Israel, berita pilu barang kali lebih sering kita dengar dari rakyat Palestina.

Di bawah tekanan, bagaimana rakyat Palestina menghidupi diri mereka? Apa Palestina punya program ketahanan pangan dan target ekspor tiga kali lipat seperti Indonesia? Tak banyak yang tahu.

Republika berkesempatan bertemu satu-satunya perusahaan perwakilan Palestina, Agricultural Techno-chemical Co. (ATCo), di Thailand Halal Assembly (THA) di Bangkok akhir Desember 2015 lalu.

General Manajer perusahaan minyak zaitun asal Bidya, Tepi Barat, Palestina, Osama bin Odeh menceritakan, lebih dari 60 tahun dijajah Israel, Palestina tak bisa berharap punya ekonomi yang sehat. Tapi mereka tetap bertahan.

Dengan sumber daya yang tak seberapa, mereka bisa menjadikannya sumber ekspor. Batu dan minyak zaitun jadi komoditas utama eskpor. Produksi minyak zaitun Palestina ada di peringkat 10 besar.

Jika musim sedang bagus, produksi minyak zaitun bisa mencapai 30 ribu ton per tahun. Jumlahnya bisa susut jadi 15 ribu ton saat musim sedang jelek. Dengan konsumsi 18-20 ribu ton per tahun, Palestina bisa mengekspor 5.000 hingga 6.000 ribu ton minyak zaitun.

''Kami memaksimalkan pemberian Allah SWT ini dengan apa yang kami bisa. Karena itu kami upayakan kualitasnya prima,'' ungkap Odeh penuh syukur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement