REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis akan menandai peringatan serangan ke kantor majalah satir pekanan Charlie Hebdo, Paris. Serangan itu merupakan yang pertama dari dua serangan mematikan di ibu kota Prancis pada 2015. Serangan menewaskan 17 orang.
Upacara tenang akan berlangsung di bawah pengamanan ketat. Pada 10 Januari, upacara peringatan akan berlangsung di Place de la Republique, alun-alun timur Paris. Aksi massa mendukung kebebasan berbicara dan nilai-nilai demokratis.
Presiden Prancis Francois Hollande akan memimpin upacara peringatan. Pejabat Paris mengatakan, sebuah pohon Oak setinggi 10 meter akan ditanam sebagai peringatan peristiwa serangan.
Bintang rock Prancis Johnny Hallyday akan menyanyikan sebuah lagu berjudul 'A Sunday in January' untuk menghargai jutaan orang yang berbaris di jalan-jalan kota-kota Prancis.
Charlie Hebdo yang dikenal menyindir Islam dan agama-agama lain serta politisi kehilangan banyak staf editorial dalam serangan 7 Januari. Saat itu militan menembaki para pegawai di dalam ruang berita.
Tiga orang bersenjata ditembak mati oleh polisi keamanan. Serangan mendorong gerakan solidaritas di sleuruh dunia dengan slogan 'Jes Suis Charlie' yang menjadi viral di media sosial.
Peringatan akan diresmikan pada Selasa (5/1) di berbagai situs dari serangan Januari, termasuk di bekas kantor majalah mingguan itu. Dalam upacara sederhana nanti akan dihadiri oleh keluarga dan pejabat pemerintah.
Serangan terhadap Charlie Hebdo menjadi cikal bakal kesuraman dari bom bunuh diri dan penembakan 10 bulan kemudian yang menewaskan 130 orang.