REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid Agung, ZaenalIa mengatakan, tidak ada perluasan bangunan masjid, hanya dilakukan pembangunan ulang dengan konsep yang lebih baru agar masjid terlihat lebih rapi, bersih dan nyaman kembali.
"Tidak ada perluasan, bangunan tetap seluas 4.000 meter persegi. Kita bangunan tulang secara total. Dengan model yang baru, lebih mencirikan lagi masjid Kota Bogor," katanya. (Baca: Dua Pilar Jadi Ciri Khas Masjid Agung Bogor)
Selain sebagai sarana ibadah, lanjut dia, fasilitas pengobatan gratis dan PAUD serta pendidikan agama bagi anak-anak usia dini yang sudah ada di Masjid Agung akan dipertahankan dengan sarana yang lebih bagus lagi.
Zaenal mengatakan, rencana pembangunan ulang Masjid Agung telah disampaikan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor. Setiap detail rancangan bangunan dilaporkan secara berkala kedua pimpinan Kota Bogor tersebut.
"Senin kemarin kami sudah melaporkan perkembangan rancangan bangunan masjid ke Wali Kota Bogor," katanya.
Ia menambahkan pembangunan Masjid Agung harus melewati mekanisme lelang di ULP karena anggarannya mencapai Rp97 miliar. "Pembuatan gambar sudah selesai, tinggal persetujuan Pemkot Bogor, lalu di ULP, kalau tidak ada perubahan 2017 pembangunan bisa dilaksanakan," katanya.
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mendukung rencana pembangunan Masjid Agung yang diharapkan dapat mendukung misi keenam pemerintah yakni mewujudkan nilai agama dan nilai kebangsaan di masyarakat menjadi komponen yang bersinergi kuat.