REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Everton, Roberto Martinez,menyebut hasil imbang 3-3 dengan Chelsea di Stamford Bridge, London, Sabtu (16/1), sebagai laga yang menyedihkan.
The Toffees yang sepertinya akan memenangi laga keduanya dalam sembilan pertandingan Liga Primer dan menang ganda atas the Blues untuk pertama kalinya sejak musim 1978-1979, ternyata gagal mewujudkannya.
Gol yang diciptakan Ramiro Funes Mori menempatkan tim tamu unggul di menit ke-90. Namun kapten the Blues, John Terry, menebus gol bunuh dirinya dengan menyamakan kedudukan dalam posisinya yang tengah offside. Gol datang di menit ke-8 masa injury time.
''Ofisial keempat menegaskan sudah waktunya (habis), sebelum bola dimainkan ke dalam kotak gawang. Ini bukan perdebatan. Kami harus memainkan tujuh menit masa injury time, dan aksi terakhir terjadi di tujuh menit dengan 51 detik," tegas Martinez, dilansir dari Sports Mole, Ahad (17/1).
"Itu bakal menjadi poin yang diperdebatkan, berapa lama anda ingin bermain. Tapi memiliki pemain dalam posisi offside di kotak gawang, tidak bisa diterima," sambungnya.
Ia mengatakan tidak ada alasan untuk mendapatkan keputusan yang salah. Karena itu, menurutnya, hasil imbang di tengah posisi offside tersebut merupakan kesalahan besar.
"Ini adalah momen yang memilukan bagi kami, karena kami pantas tiga poin. Wasit saat itu tidak sampai ke levelnya dan itu sangat membuat frustasi. Ini merebut dua poin milik kita," tutur Martinez.