REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu radikal harus diakui memiliki pengaruh terhadap pandangan keluarga asal mualaf. Mereka selanjutnya cenderung mengidentikkan kekerasan dengan Islam.
Ketua Mualaf Center Indonesia, Steven Indra Wibowo mengungkap, fenomena tersebut mungkin tak pernah dirasakan umat Islam yang lahir dari keluarga Muslim.Situasi yang dialami mualaf ini semakin memperparah penolakan terhadap mereka yang baru saja bersyahadat.
"Saya juga merasakan hal yang sama. Seperti misal saja, ada pertanyaan, sejak kapan Islam itu ISIS," kata dia, Jumat (22/1).
Akan tetapi Steven punya kiat tersendiri untuk berdakwah di tengah stigma yang bermunculan. “Kita menunjukkan Islam apa adanya. Kita membantu orang, kita shalat, kita tidak mencampuri urusan agama orang,” ujar Steven.