Sabtu 30 Jan 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Mahatma Ghandi Dibunuh

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Mahatma Gandhi
Foto: Telegraph
Mahatma Gandhi

REPUBLIKA.CO.ID, Mohandas Karamchand Gandhi, pemimpin politik dan spiritual gerakan kemerdekaan India, dibunuh di New Delhi oleh seorang fanatik Hindu hari ini 1948 silam. Terlahir sebagai putra seorang pejabat India pada 1869, ia tumbuh menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja.

Tetapi pada 1888 mendapat kesempatan belajar hukum di Inggris. Pada 1891, ia kembali ke India, tetapi gagal menemukan pekerjaan di bidang hukum. Ia menerima kontrak satu tahun di Afrika Selatan pada 1893. Menetap di Natal, ia menjadi sasaran rasisme dan hukum Afrika Selatan yang membatasi hak-hak buruh India. Gandhi kemudian mengenang satu insiden tersebut di mana ia telah diusir dari kereta api.

Dari situlah, ia memutuskan melawan ketidakadilan dan membela hak-hak sebagai seorang India dan seorang pria. Ketika kontraknya berakhir, ia memutuskan tetap tinggal di Afrika Selatan dan meluncurkan kampanye.

Ia membentuk Kongres India di Natal dan menarik perhatian internasional terhadap penderitaan orang India di Afrika Selatan. Ia berhasil menegosiasikan kesepakatan kompromi dengan pemerintah Afrika Selatan.

Gandhi kembali ke India pada 1914 dan mendukung Inggris dalam Perang Dunia Pertama. Bekalnya saat di Afrika Selatan ia tuang di negara kelahirannya. Pada 1920, ia menjadi pemimpin gerakan kemerdekaan untuk India. Gandhi mereorganisasi Kongres Nasional India sebagai kekuatan politik dan meluncurkan boikot besar barang, jasa, dan lembaga-lembaga Inggris di India. Kemudian pada 1922, ia tiba-tiba membatalkan satyagraha ketika kekerasan meletus. Satu bulan kemudian, ia ditangkap oleh pemerintah Inggris dengan tuduhan penghasutan dan dijatuhi hukuman penjara.

Dengan pecahnya Perang Dunia II, Gandhi kembali ke politik dan menyerukan kerja sama India dengan upaya perang Inggris dalam pertukaran untuk kemerdekaan.

Pada 1945, pemerintahan baru berkuasa di Inggris dan negosiasi untuk kemerdekaan India dimulai. Gandhi ingin India bersatu, tapi Liga Muslim yang telah tumbuh selama perang tidak setuju. Setelah pembicaraan berlarut-larut, Inggris sepakat untuk membuat dua negara merdeka baru yakni India dan Pakistan pada 15 Agustus 1947. Gandhi sangat tertekan oleh partisi, dan kekerasan berdarah pecah antara Hindu dan Muslim di India.

Dalam upaya untuk mengakhiri perselisihan agama di India, ia terpaksa puasa dan melakukan kunjungan ke daerah-daerah bermasalah. Ia berada di New Delhi ketika Nathuram Godse, seorang ekstremis Hindu yang keberatan dengan toleransi Gandhi bagi umat Islam menembaknya. Dikenal sebagai Mahatma atau "jiwa besar" selama hidupnya, pembangkangan sipil dipengaruhi pemimpin gerakan hak-hak sipil di seluruh dunia, terutama Martin Luther King Jr di Amerika Serikat.

Selanjutnya: Bloody Sunday di Irlandia Utara

 

 

sumber : history.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement