Senin 08 Feb 2016 11:57 WIB

Penjualan Rumah Kelas Menangah Hadapi Tantangan Berat pada 2016

Membeli rumah lewat KPR merupakan pilihan yang digemari banyak keluarga, terutama dari kelas menengah.
Foto: Republika/Prayogi
Membeli rumah lewat KPR merupakan pilihan yang digemari banyak keluarga, terutama dari kelas menengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah kebijakan strategis pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk bagi sektor perumahan, kata Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (AP2ERSI) Ferry Shandyana di Bandung, Senin (8/2).

"Perumahan rakyat, potensi pertumbuhannya terbuka pada tahun 2016. Sejumlah paket kebijakan yang diterbitkan pemerintah akan memberikan daya dorong yang positif," kata Ferry.

Meski demikian, lanjutnya, kebijakan sektor perumahan rakyat perlu terus dikawal sehingga peluang pertumbuhan itu bisa sejalan dengan kemudahan dan peluang yang bisa diraih oleh konsumen.

AP2ERSI mendorong pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), lebih pro-aktif, salah satunya menerbitkan kebijakan yang memudahkan dan menunjang pertumbuhan perumahan rakyat.

"Tingkat permintaan perumahan dari masyarakat cukup tinggi dan jelas belum terpenuhi, baik itu untuk rumah vertikal maupun horisontal sehingga perumahan masih memungkinkan memiliki pertumbuhan yang signifikan," katanya.

Sedangkan untuk perumahan menengah, menurut dia, kemungkinan besar, perumahan kelas menengah masih cukup berat. Karena adanya perkembangan kondisi dan situasi ekonomi yang berkaitan dengan makin tingginya harga jual lahan atau tanah.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement