REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hasanuddin AF menilai bentuk kasih sayang tidak perlu diperingati secara khusus melalui perayaan atau semacamnya. Karena Islam, kata dia, mengajarkan agar kasih sayang diwujudkan dalam keseharian hidup seluruh umatnya.
Pernyataan Hasanuddin tersebut berkaitan dengan akan dirayakannya hari valentine atau biasa disebut hari kasih sayang. Ia heran mengapa kasih sayang harus diberi hari peringatan. “Itu budaya luar kan (hari valentine). Kenapa harus diperingati? Dalam Islam, kasih sayang itu harus terwujud dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya pada Republika.co.id, Senin (8/2).
Menurutnya, bentuk kasih sayang dalam Islam juga tidak hanya harus diwujudkan kepada manusia semata, seperti pada umumnya dipikirkan banyak orang. “Kasih sayang pun patut diberikan kepada lingkungan dan alam sekitar kita,” jelas Hasanuddin.
Karena itu, bagi umat yang masih ikut merayakan hari valentine, Hasanuddin mengimbau agar perayaan tersebut lebih dinilai sebagai momentum atau pengingat saja. Bahwa kasih sayang seharusnya memang diimplementasikan setiap hari, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga alam.
Selama niatnya baik, Hasanuddin menilai, memang tidak ada larangan untuk merayakan hari kasih sayang. “Seperti saya bilang, jadikan saja itu (hari valentine) titik tolak untuk hari esok, lusa, dan hari-hari mendatang untuk tetap mewujudkan kasih sayang,” ujarnya. (Baca: Cinta Allah Mengalahkan Amarah-Nya).