REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry memperingatkan pada Selasa (9/2) serangan udara Rusia yang menyasar oposisi Suriah dapat mengganggu usaha memulai kembali perundingan mengakhiri perang saudara.
Kerry beserta lawan bicara asal Rusia, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, dijadwalkan memimpin pertemuan kelompok penghubung beranggotakan 17 negara di Munich pada Kamis untuk mengembalikan pertemuan perdamaian tersebut. Namun, kekecewaan Amerika Serikat terhadap pengeboman Rusia untuk mendukung pemerintah Bashar al Assad semakin meningkat.
Ada ketakutan oposisi enggan menghadiri pertemuan itu karena kota mereka diserang.
"Tidak ada keraguan, dan saya mengatakan ini sebelumnya secara terbuka, kegiatan Rusia di Aleppo dan wilayah itu saat ini membuat lebih sulit menghadiri pertemuan dan untuk mengadakan perundingan secara sungguh-sungguh. Kami meminta Rusia bergabung dalam usaha membawa gencatan senjata dan melakukan akses kemanusiaan," kata Kerry.
Juru bicara Kerry, John Kirby mengatakan pertemuan Munich akan menjadi sebuah titik kepastian terkait apakah usaha internasional untuk menemukan jalan damai dapat berhasil menengahi sebuah gencatan senjata atau sebaliknya. Pada Senin, duta besar Rusia untuk Amerika Serikat memberikan pernyataan kepada para jurnalis bahwa menghidupkan kembali pertemuan itu akan sulit, namun menyalahkan pihak teroris yang bertempur melawan Assad.
"Tugas kami hanya satu, yaitu untuk mengatasi pihak teroris. Itu tidak akan berubah," kata Sergei Kislyak.
Baca juga:
PBB Bagi-Bagi Makanan ke Warga Aleppo