Jumat 12 Feb 2016 19:16 WIB

WHO: Butuh 18 Bulan Uji Vaksin Zika

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja kota mengasapi lingkungan Jardines de Merliot sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan terhadap virus Zika di Santa Tecla, El Salvador
Foto: Reuters / Jose Cabezas
Pekerja kota mengasapi lingkungan Jardines de Merliot sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan terhadap virus Zika di Santa Tecla, El Salvador

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin zika butuh 18 bulan lagi untuk bisa diuji dalam skala besar, Jumat (12/2). Asisten Direktur Umum WHO untuk Sistem Kesehatan dan Inovasi, Marie-Paule Kieny mengatakan badan kesehatan PBB telah merespons dengan cepat.

"Sebanyak 15 perusahaan atau kelompok telah bergabung untuk mencari vaksin," katanya. Vaksin yang dicari terdiri dari beberapa jenis, seperti virus yang dilemahkan atau menggunakan vaksin DNA.

(Baca: WHO akan Umumkan Hubungan Zika dengan Gangguan Saraf)

Penemuannya akan membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam pengembangan. Namun menurut Kieny, semua pihak memulai dari level paling dasar.

Ia juga mengatakan pada reporter, hubungan antara nyamuk pembawa virus dan kelainan kepala pada anak baru lahir juga semakin meyakinkan. Meski demikian, masih perlu banyak waktu dan penelitian untuk mengonfirmasi hal tersebut.

Baca juga:

Dunia Sepakati Beri Bantuan Kemanusiaan Bertahap di Suriah

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement