Rabu 17 Feb 2016 20:24 WIB

Ilmuwan Sebut Hobbit Bukanlah Manusia

Rep: C34/ Red: Ilham
Analisis gigi mengindikasikan Homo floresiensis alias ‘hobbit’ bukanlah manusia modern dengan ukuran yang lebih kecil.
Foto: Yousuke Kai
Analisis gigi mengindikasikan Homo floresiensis alias ‘hobbit’ bukanlah manusia modern dengan ukuran yang lebih kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ilmuwan Prancis mengklaim telah lebih dekat kepada penyelesaian teka-teki mengenai asal-usul 'Hobbit'. Ia meneliti makhluk menyerupai manusia kecil yang diberi nama Homo floresiensis itu menggunakan teknologi scan 3D baru dari Jepang.

Ilmuwan dari Museum Sejarah Alam Perancis bernama Antoine Balzeau memaparkan analisisnya dalam sebuah tulisan. Makalah itu juga telah diterbitkan di jurnal Human Evolution belum lama ini.

"Ada banyak informasi yang terkandung dalam lapisan tulang tengkorak, dan tak satupun menunjukkan adanya kesamaan karakteristik (Hobbit) dari spesies kita," kata Balzeau kepada AFP.

Studi yang ia lakukan juga tak mengonfirmasi bahwa makhluk itu adalah evolusi dari Homo erectus. Temuan tersebut membuka sebuah kemungkinan menarik bahwa Homo floresiensis bisa jadi adalah spesies baru yang sama sekali berbeda.

Selama ini, perdebatan akademis sengit masih terjadi terkait 'hobbit'. Sebagian peneliti mengatakan makhluk itu adalah keturunan dari Homo erectus, pendahulu manusia modern yang mati sekitar 70 ribu tahun yang lalu.

Ukurannya yang kecil disebabkan karena "dwarfing", kecenderungan spesies yang terisolasi menjadi lebih kecil. Hal itu, ujar peneliti, bisa saja terjadi karena berada di lingkungan dengan banyak predator, namun sedikit pasokan makanan.

Sementara, sebagian lainnya mengklaim bahwa 'hobbit' ialah sekelompok manusia yang memiliki kelainan genetik. Dengan kepala kecil dan otak seukuran otak kera, 'hobbit' diduga menderita mikrosefali (kondisi kepala lebih kecil akibat kekurangan yodium).

"Untuk saat ini, kami masih belum bisa memastikan argumen mana yang benar," kata Balzeau yang bertekad melanjutkan telaahnya dengan melakukan penggalian lain.

Fosil Homo floresiensis berusia 15 ribu tahun ditemukan di sebuah gua Pulau Flores, Indonesia, pada tahun 2003. Makhluk yang diperkirakan memiliki tinggi sekitar 100 sentimeter dan berat 25 kilogram tersebut dijuluki Homo floresiensis oleh para peneliti, dan 'hobbit' oleh media.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement