Ahad 25 May 2025 07:36 WIB

Israel Bunuh Sembilan dari Sepuluh Anak Pasangan Dokter di Gaza

Pekerja kesehatan disebut terus menjadi sasaran serangan Israel.

Pekerja mengumpulkan sisa-sisa jenazah setelah serangan Israel di sebuah rumah menewaskan sembilan dari sepuluh anak seorang dokter di Khan Younis, Jalur Gaza, Sabtu, 24 Mei 2025.
Foto: Pertahanan Sipil Gaza via AP
Pekerja mengumpulkan sisa-sisa jenazah setelah serangan Israel di sebuah rumah menewaskan sembilan dari sepuluh anak seorang dokter di Khan Younis, Jalur Gaza, Sabtu, 24 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Serangan Israel telah menewaskan hampir seluruh keluarga seorang dokter Khan Younis saat dia sedang bekerja, kata pejabat kesehatan Gaza. Serangan itu menghantam rumah Alaa al-Najjar, seorang dokter anak di Rumah Sakit Nasser di kota selatan, pada Jumat, membakarnya dan menewaskan sembilan dari 10 anaknya, menurut kepala departemen pediatri rumah sakit tersebut, Ahmad al-Farra.

Anak-anak yang syahid, dua di antaranya masih berada di bawah reruntuhan, berusia antara tujuh bulan hingga 12 tahun, kata Kantor Media Pemerintah Gaza. Dinamakan mereka sebagai Sidar, Luqman, Sadin, Reval, Ruslan, Jubran, Hawa, Rakan dan Yahya. 

Baca Juga

Suami Al-Najjar terluka parah dalam serangan itu. Dia menderita luka parah di dada dan kepala, termasuk patah tulang tengkorak, dan sekarang menerima perawatan di unit perawatan intensif Rumah Sakit Nasser, kata al-Farra kepada Aljazirah

Satu-satunya anak pasangan itu yang masih hidup, Adam yang berusia 11 tahun, juga terluka parah. Dia saat ini “di ruang ICU moderat bersama ibunya”, kata al-Farra. “Sulit dipercaya,” kata al-Farra mengenai dampak serangan tersebut. "Anda tidak bisa membayangkan keterkejutan yang dialami [al-Najjar] ketika dia mendengar tentang [serangan itu]. Namun hingga saat ini, dia berusaha berada di dekat putra dan suaminya untuk bertahan hidup."

Dia menyerukan orang-orang di seluruh dunia untuk “berada di sisi kanan kemanusiaan” dan bersuara menentang pemboman tersebut. "Anak-anak ini, mereka tidak punya suara. Ibu mereka... dia [terkejut]," katanya. “Tolong, saya meminta semua orang untuk menjadi suaranya [di] dunia ini. Tolong.” ‘Fase baru genosida’ Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, mengecam serangan terhadap rumah al-Najjar sebagai bagian dari “pola sadis” dari “fase baru genosida” yang dihadapi warga Palestina di daerah kantong yang terkepung.

Dr Munir al-Bursh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan pada X bahwa serangan itu terjadi tak lama setelah Hamdi al-Najjar mengantar istrinya ke tempat kerja. “Hanya beberapa menit setelah kembali ke rumah, sebuah rudal menghantam rumah mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa sang ayah “dalam perawatan intensif”. 

"Ini adalah kenyataan yang dialami oleh staf medis kami di Gaza. Kata-kata tidak dapat menggambarkan rasa sakitnya. Di Gaza, bukan hanya petugas kesehatan yang menjadi sasaran – agresi Israel bahkan lebih parah lagi, memusnahkan seluruh keluarga."

Hamas mengatakan tindakan tersebut mengikuti rutinitas Israel yang “dengan sengaja menargetkan … personel medis, warga sipil dan keluarga mereka dalam upaya untuk mematahkan keinginan mereka”. 

Militer Israel berdalih pihaknya telah menyerang tersangka pejuang yang beroperasi dari sebuah bangunan di samping pasukannya di daerah tempat warga sipil dievakuasi. “Klaim mengenai kerugian terhadap warga sipil yang tidak terlibat sedang ditinjau,” tambah IDF. 

Pada Senin, Israel mengeluarkan perintah evakuasi paksa ke Khan Younis, kota terbesar kedua di Gaza, memperingatkan akan adanya “serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Terjadi pemboman besar-besaran dan mematikan di wilayah tersebut setiap hari. Anak-anak al-Najjar termasuk di antara puluhan orang yang syahid dalam serangan Israel pada hari Jumat dan Sabtu.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jenazah 79 orang yang tewas dalam serangan Israel dibawa ke rumah sakit antara Jumat hingga Sabtu tengah hari. Jumlah tersebut belum termasuk fasilitas di bagian utara wilayah kantong yang tidak dapat diakses, katanya. Kementerian menyebutkan jumlah korban tewas secara keseluruhan di Gaza sejak Oktober 2023 sebanyak 53.901 orang, dan 122.593 orang terluka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement