REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahan Terbuka (PT) Adhi Karya tengah mengusahakan agar pihaknya masuk untuk berinvestasi dalam pembangunan sarana proyek kereta layang ringan atau light rail transit (LRT). Pasalnya pemerintah disebut akan segera menerbitkan peraturan presiden (Perpres) di mana PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi operator sekaligus penyedia sarana. Sementara PT Adhi Karya akan ditempatkan untuk membangun prasarana kereta api.
"Kan sebenarnya usulan Perpres yang belum ditandatangani itu diusulkan ke PT KAI. Saya masih usul Adhi Karya dan KAI sama-sama investasi untuk pembangunan sarana," ujar Direktur Utama PT Adhi karya Kiswodarmawan ditemui di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Kamis (18/2).
Kiswodarmawan mengatakan, dengan ikut membangun sarana, maka tugas Adhi karya dalam pembangunan prasaran akan mudah diselaraskan. Sehingga tanggung jawab pembangunan prasaran dan sarana menjadi lebih singkron.
Untuk dana investasi sarana, Kiswodarmawan menuturkan, pihkanya bisa mengalokasikan dana sekitar 20-30 persen dari total investasi sebesar Rp 34 triliun. Namun hal ini belum bisa dipastikan karena permintaan untuk ikut dalam pembangunan sarana ini masih dibahas di Kemenko Perekonomian. "Ini masih dibahas di tingkat menteri" lanjutnya.