Kamis 04 Nov 2021 10:09 WIB

Adhi Commuter Properti Optimistis Hunian TOD Berkembang

Penyelesaian proyek tepat waktu akan mendorong kinerja perusahaan

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Tampak maket hunian TOD di kawasan Bekasi
Foto: dok istimewa
Tampak maket hunian TOD di kawasan Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Adhi Commuter Properti (ADCP) memasang target tinggi untuk marketing sales akhir tahun dari hunian konsep Transit Oriented Development (TOD) yang menempel dengan stasiun LRT Jabodebek. Hal ini seiring pengerjaan proyek yang hampir rampung dan segera beroperasi, serta perkembangan pengerjaan kereta LRT.

Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Rizkan Firman mengatakan, dampak positif perkembangan pengerjaan LRT Jabodebek bisa dilihat dari kinerja penjualan pemasaran atau marketing sales pada kuartal ketiga 2021 bertumbuh signifikan sebesar 155 persen. Perolehan ini berasal dari 11 proyek perusahaan yang sedang dikembangkan yakni LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Cibubur, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, Grand Central Bogor- Member of LRT City, Cisauk Point Member of LRT City, dan Oase Park- Member of LRT City.

“Untuk marketing sales sampai akhir tahun 2021 kami proyeksikan tumbuh sekitar 120 persen dibandingkan tahun lalu. Sejauh ini kami optimis dapat diraih. Ditambah lagi pembangunan proyek ACP yang masih berjalan sesuai target," ujarnya.

Hal itu, kata dia, terbukti per September 2021 ADCP telah merealisasikan rencananya dengan melakukan serah terima 4 proyek. Meliputi Tower 1 LRT City Bekasi - Eastern Green, Tower 1 LRT City MTH, Tower 1 LRT City Jatibening dan Tower 1 LRT City Sentul.

Menurutnya, operasional kereta LRT Jabodebek (Jakarta Bogor Depo Bekasi) semakin dekat. Ditandai dengan kedatangan rangkaian kereta atau trainset di Stasiun Harjamukti Cibubur (17/10) lalu.

Kereta tersebut menjadi kereta terakhir sejak pengiriman pertama pada Oktober 2019. Tidak hanya itu, uji beban yang dilakukan baru-baru ini pada infrastruktur prasarana LRT Jabodebek juga sudah dilaksanakan. Ini dinilai memberikan dampak positif terhadap pengembangan dan kinerja.

Rizkan meyakini, komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen dengan memastikan penyelesaian proyek hunian berjalan tepat waktu juga akan menjadi faktor penting yang mendorong kinerja perusahaan. Maka pihaknya pun berani memasang target tinggi hingga akhir tahun nanti.

LRT City Ciracas salah satunya yang tengah dalam pengerjaan sky bridge sebagai penghubung langsung antara stasiun LRT Ciracas dengan area komersial. Di proyek lain yakni LRT City Bekasi- Green Avenue yang juga berlokasi persis di samping stasiun LRT Bekasi juga tengah mengembangkan plaza dan area komersial termasuk fasilitas pendukung lainnya.

Rizkan pun optimistis, lewat semakin jelasnya proyeksi operasional LRT Jabodebek, kinerja penjualan perusahaan juga akan semakin positif. Hal itu karena semakin dipahaminya benefit hunian TOD yang secara kualitas hidup dan ekonomis lebih menguntungkan.

Direktur Pengembangan Bisnis ADCP Rozi Sparta mengatakan, induk usaha ADCP yakni Adhi Karya sudah melaksanakan tes beban terhadap terhadap jembatan terpanjang yang melintas di atas tol JORR pasca kehadiran rangkaian ke-31 atau trainset terakhir dari kereta LRT. Ini menjadi momentum yang tepat bagi masyarakat untuk memiliki hunian dengan konsep TOD.

“Uji beban ini menandakan kesiapan ADHI, induk dari ADCP, untuk pengoperasian kereta LRT Jabodebek. Ini menjadi momentum bagi masyarakat yang hendak memiliki hunian konsep TOD yang berjarak nol kilometer dari stasiun LRT agar mempermudah mobilitasnya serta meningkatkan kualitas hidupnya,” ujar Rozi.

Bisnis ADCP sendiri, lanjut Rozi meliputi properti (apartemen), real estate (rumah tapak), serta pengelolaan hotel, restoran, dan perkantoran. Dirinya yakin, ke depan, hunian konsep TOD akan menjadi sebuah gaya hidup di Indonesia melihat konsep hunian serupa yang sudah dikembangkan di Hong Kong, Tokyo, Singapura, Beijing, Shanghai, Filipina, dan Kopenhagen, dan cukup berhasil.

“Transit-oriented development (TOD) merupakan bentuk strategi perencanaan dan desain untuk mencapai pembangunan perkotaan yang padu, sekaligus wadah integrasi aktivitas yang terdapat di berbagai sektor properti yang dapat saling bersinergi. Di konsep TOD ini tersedia hunian, kantor, dan hotel yang terletak di dalam satu area, bersamaan dengan keberadaan restoran, pusat perbelanjaan, pusat entertainment yang dapat diakses oleh penghuni perumahan, pekerja, dan orang yang beraktivitas di kawasan tersebut,” tuturnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement