REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara asal Cina pada 2016 melonjak hingga mencapai dua juta orang.
"Target saya, untuk 2016 wisman dari Cina mencapai dua juta orang, sekarang kita sedang mengupayakan dengan strategi yang ada," kata Arief selepas acara pencanangan Budaya Kerja Kementerian Pariwisata di Komplek Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (18/2).
Strategi tersebut, kata Yahya, dengan cara menambah aksesibilitas antara Cina dan Indonesia dengan penerbangan langsung yang saat ini baru mencapai 37-40 persen. "Persentase akses Indonesia dengan Tiongkok tersebut masih kalah dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 80 persen. Makannya saya berkirim surat ke Kemenhub untuk buka jalur lebih banyak," ujar dia.
Untuk jalur tersebut, Arief mengatakan, minimal penambahan jadi lima titik yang dibuka akses langsung Cina-Indonesia yaitu Denpasar, Jakarta, Kepulauan Riau, Manado, dan Pontianak-Singkawang.
"Lima lokasi tersebut, memang menjadi destinasi utama bagi warga Tiongkok sehingga jika dibuka aksesnya akan menambah lebih banyak wisman asal negeri tirai bambu tersebut," tuturnya.
Kementerian Pariwisata menilai penambahan akses tersebut juga berpeluang meningkatkan kunjungan wisatawan pasalnya ada 11 kota dari 11 provinsi yang menjadi pasar potensial pariwisata Indonesia.
"Selama ini kan kita hanya mengakses Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Hong Kong. Sebenarnya selain empat kota itu, masih ada tujuh kota lagi jadi yang potensial untuk pariwisata Indonesia itu ada 11 kota," ucapnya.
Dengan dibukanya akses ke berbagai kota potensial pariwisata di Cina tersebut, Arief mengharapkan tingkat kunjungan dari wisatawan Cina akan meningkat 60 persen dengan peningkatan jumlah penerbangan dari 65, menjadi 200 (charter dan regular).