Senin 22 Feb 2016 14:27 WIB

Kawasan Meratus Diusulkan Jadi Taman Nasional

Pegunungan Meratus
Foto: blogspot.com
Pegunungan Meratus

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ketua Kaukus Lingkingan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalimantan Selatan Zulfa Asma Vikra mengusulkan, kawasan Pegunungan Meratus yang membujur dari barat laut ke tenggara di provinsi tersebut untuk menjadi taman nasional.

Usulan wakil rakyat dari Partai Demokrat bergelar sarjana hukum dan magister hukum itu saat deklarasi Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Senin (22/2).

Pada deklarasi yang juga hadir Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI itu, dia menjelaskan, usulannya tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan hidup.

Karena, menurut politisi muda Partai Demokrat itu, dengan menjadi taman nasional, maka kawasan Meratus bisa terjaga dari kerusakan, yang pada gilirannya dapat tercegah dari bencana banjir.

Wakil rakyat Kalsel yang masih membujang tersebut juga meminta pengakuan atau perlindungan terhadap hak adat yang sudah sejak lama - turun temurun tinggal di kawasan Meratus.

Selain itu, pembinaan terhadap masyarakat adat, agar kehidupan mereka bisa maju dengan tetap peduli kelestarian lingkungan, demikian Zulfa.

Sementara itu Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menanggapi positif atas terbentuknya Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD provinsi setempat.

Pembentukan kaukus tersebut, menurut Gubernur Kalsel dalam sambutannya yang dibacakatan Asisten II Setdaprov setempat Mariatul Asiah, sebuah bentuk komitmen terhadap lingkungan.

"Kita memang harus menjaga kelestarian lingkungan hidup dan hutan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak pada kepunahan habitat fauna dan flora," demikian Sahbirin.

Deklarasi Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD tersebut juga diisi dialog interaktif dengan topik "Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Kalsel". Bersamaan deklarasi Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement