REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sejumlah bahan yang harus disediakan untuk membuat lukisan ebru. Berikut adalah bahan-bahan tersebut.
- Kitre atau getah karet tragacant
Diperoleh dari batang tanaman berduri yang tumbuh alami di Anatolia, Persia, dan pegunungan Turkistan. Getah pohon ini mengalir dari goresan yang dibuat di cabang-cabangnya, kemudian mengering dan mengeras menjadi potongan-potongan berwarna putih tulang.
Getah karet tragacant berfungsi membuat pewarna pada permukaan air. Dengan sifat yang lengket, getah ini akan membentuk semacam pernis transparan di atas pewarna. Selain untuk melukis ebru, bahan ini banyak digunakan sebagai obat herbal, juga digunakan dalam industri kosmetik serta tekstil.
- Pewarna
Warna yang digunakan dalam lukisan ebru adalah pewarna cair. Pewarna ini dapat diperoleh dari oksida logam alami, atau dapat menggunakan sejumlah pewarna nabati.
Anatolia sendiri merupakan wilayah yang sangat kaya dalam hal pewarna alami tersebut. Di sana, terdapat banyak jenis tanah yang dapat diolah menjadi lumpur, lalu disaring untuk dibuat sebagai pewarna alami.
Biasanya, pewarna tersedia dalam bentuk bubuk halus. Masing-masing pewarna bubuk ditempatkan dalam botol kaca dengan tambahan 5-10 tetes empedu lembu.
- Kuas
Membuat lukisan ebru memerlukan kuas yang memiliki ketebalan dan panjang yang berbeda-beda untuk mengontrol pewarna.
- Baskom
Baskom harus terbuat dari kayu pinus, seng atau logam galvanis, yang biasanya berdiameter 35-50 cm. Ukurannya harus lebih besar dari kertas untuk mengimbangi dilatasi kertas saat basah.
- Air
Dahulu, air hujan sempat digunakan tapi karena mengandung asam, kini penggunaan air hujan tidak lagi dianjurkan.
- Kertas
Seni lukis ebru dapat dibuat pada semua jenis kertas, kain, kayu, keramik, tembikar, dan kaca dengan bahan mineral alami, tanpa bahan tambahan. Jika ingin menggunakan keras, idealnya gunakan kertas buatan tangan karena memiliki kapasitas penyerapan yang tinggi dan bebas asam.
- Empedu
Ini adalah bahan yang paling penting untuk membuat ebru. Seorang seniman lukis ebru harus memahami dengan baik fungsi dari empedu. Bahkan, bisa dikatakan, empedu ini merupakan rahasia utama dari seni ebru.
Selain empedu sapi, seorang pelukis ebru bisa juga menggunakan empedu hewan lain. Namun, hasil atau fungsinya akan berbeda. Empedu sapi berfungsi menyebarkan warna. Empedu siput untuk membuat pola berpasir, sedangkan empedu ayam untuk menetralkan daerah yang berwarna putih.
Empedu tidak boleh direbus karena akan menghilangkan sifat-sifatnya. Karena itu, yang paling baik untuk digunakan adalah empedu yang masih segar.