REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menjamin semua pesantren dibawah naungan NU tidak mengajarkan paham radikal.
Ketua Syuriah PWNU Jatim KH Ali Maschan Moesa menanggapi dugaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terhadap sejumlah pesantren yang disebut menyebarkan paham radikal beberapa waktu lalu.
“Pesantren dibawah NU itu tidak ada yang mengajarkan kekerasan. Mereka itu (Yang disebut BNPT) adalah pesantren kecil-kecil, tidak seperti Tebu Ireng dan lainnya,” tutur Ali kepada Republika.co.id pada Selasa (23/2).
(Baca:Kemenag Masih Verifikasi 19 Pesantren Dicap Radikal).
Ali mengatakan sebagaimana mazhab Imam Syafi’i yang menolak kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan, kata dia, NU menggajarkan untuk mempunyai sikap toleran. Kendati demikian dia berharap BNPT dapat mengambil jalan terbaik yakni melalui dialog dengan pesantren-pesantren yang diduga menyebarkan paham radikal.