Jumat 26 Feb 2016 17:00 WIB

Ummu Waraqah Jadikan Rumahnya Sebagai Masjid

Rep: Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko
Masjid
Foto: AP
Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ummu Waraqah pun mendedikasikan hidupnya untuk agama Islam. Ia turut mengumpulkan Alquran. Ia adalah seorang wanita yang ahli dalam membaca Alquran. Karena itu, Nabi SAW memerintahkannya agar menjadi imam bagi para wanita di daerahnya. Rasulullah SAW pun menyiapkan seorang muazin baginya.

Dalam Al-Musnad dan As-Sunan dari hadis Abdurrahman bin Khalad dari Ummu Waraqah bahwa Rasulullah SAW mengunjunginya, kemudian memberikan seorang muazin untuknya. Abdurrahman berkata, "Aku melihat muazin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua."

Ummu Waraqah senantiasa istiqamah dengan keadaannya, yaitu menjaga syariat-syariat Allah.  Ia mengisi kehidupannya dengan menegakkan syiar Islam. Sungguh mulia akhlak Ummu Waraqah. Ia telah menjadikan rumahnya sebagai masjid. Menghiasinya dengan ibadah. Seluruh waktunya diisi dengan sangat amanah. Tiada waktu dilalui tanpa Kitabullah. Seorang mukminah salehah.

Sayangnya, kebaikan dan kemuliaan Ummu Waraqah tak berbuah manis. Ia harus menghadapi pengkhianatan yang cukup pahit dalam hidupnya. (Baca: Pahala Syahid Ummu Waraqah)

Sejarah mencatat, Ummu Waraqah memiliki dua orang hamba sahaya, laki-laki dan perempuan. Ia berjanji untuk memerdekakan budak-budaknya setelah ia meninggal.

Janji ini memancing niat buruk di hati para budaknya. Mereka berdua sepakat membunuh Ummu Waraqah. Pada suatu malam, mereka menyekap Ummu Waraqah. Ia dibunuh, lalu kedua budak itu melarikan diri.

Pagi harinya, Umar mulai curiga. Ia berkata, "Demi Allah. Aku tidak mendengar bacaan Alquran bibiku, Ummu Waraqah, kemarin malam."

Kecurigaan ini mendorong Umar bin Khattab untuk masuk ke rumah Ummu Waraqah. Sayangnya, ia tak mendengar atau melihat sesuatu. Umar bin Khattab memeriksa rumah itu. Betapa terkejut ia ketika mendapati tubuh Ummu Waraqah terbungkus karung di samping rumahnya.

Umar naik pitam. Ia naik ke mimbar dan berkata, "Tangkap kedua budak Ummu Waraqah!"

Akhirnya, para budak yang berkhianat berhasil ditangkap. Mereka berdua dibawa ke hadapan Umar kemudian disalib. Kejadian ini menjadi kisah penyaliban pertama kali di Madinah. Seluruh penduduk Madinah pun berduka atas meninggalnya sang mujahidah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement