Senin 07 Mar 2016 19:05 WIB

Profesor Asal Boston Ungkap Betapa Religius Masyarakat Indonesia

Rep: C25/ Red: Achmad Syalaby
Keberagaman Agama (Ilustrasi)
Foto: ipsgampang.blogspot.com
Keberagaman Agama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan negara yang berdiri dengan nafas keagamaan. Enam agama yang ada dijamin untuk dapat menjalankan ajaran agamanya masing-masing.

Asisten Professor Studi Global di Boston University, Jeremy Menchik, mengatakan posisi agama yang begitu penting bagi masyarakat, membuat Indonesia menjadi negara yang sangat religius. Dia bahkan menekankan masyarakat Indonesia lebih religius, bila dibandingkan dengan negara demokrasi besar lain yang ada di dunia.

"Indonesia merupakan negara yang sangat religius, agama begitu penting," kata Jeremy saat ditemui di Maarif Institute, Senin (7/3).

Jeremy menuturkan data yang ia dapatkan, kalau persentase masyarakat Indonesia yang menganggap posisi agama sangat penting, mencapai 98,8 persen. Persentase religius itu menjadi yang terbesar, jika dibandingkan masyarakat Amerika Serikat dengan 71,6 persen dan India dengan 80,7 persen.

Selain itu, Jeremy mengungkapkan persentase masyarakat Indonesia yang menganggap tempat ibadah dapat memberi jawaban persoalan sosial, mencapai 70 persen. Persentase itu menjadi yang tertinggi dibandingkan negara demokrasi lain, seperti Amerika Serikat dengan 41,4 persen dan India dengan 27,7 persen.

Data itu ditambah dengan persentase masyarakat Indonesia yang sering menghadiri acara-acara keagamaan, dengan 64,5 persen setidaknya sekali sepekan. Persentase itu turut menjadi yang tertinggi, dibandingkan Amerika Serikat dengan 34,5 persen dan India dengan 41,7 persen.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement