Kamis 10 Mar 2016 17:59 WIB

Ini yang Dirasakan Warga Lihat GMT tanpa Kacamata Khusus

Rep: c32/ Red: Damanhuri Zuhri
Warga menyaksikan gerhana matahari di halaman Planetarium dan Observatorium, Jakarta, Rabu (9/3). (Republika/Yasin Habibi)
Warga menyaksikan gerhana matahari di halaman Planetarium dan Observatorium, Jakarta, Rabu (9/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Antusiasme warga Bogor melihat gerhana matahari total (GMT) kemarin, Rabu (9/3) memang cukup tinggi. Beberapa warga bahkan ada yang melihat GMT berlangsung tanpa menggunakan kacamata khusus.

"Saya kemarin melihat GMT tanpa menggunakan kacamata khusus hanya kacamata hitam biasa ternyata memberikan efek," kata warga Bogor Ari Supriyanti kepada Republika, Kamis (10/3).

Dia menjelaskan saat melihat GMT menggunakana kacamata hitam biasa memang sangat silau. Meskipun begitu, Ari tetap berusaha melihat GMT karena sangat antusias dan penasaran.

Efeknya mulai dirasakan tak lama setelah Ari melihat GMT. "Mata saya sedikit sepet rasanya seperti ngantuk dan cukup berlangsung lama tapi tidak sakit," tutur Ari.

Hingga hari ini (10/3), Ari mulai merasa membaik. Matanya tak terlalu dirasakan berbeda sudah mulai normal, namun ia menyesal tidak menggunakan kacamata khusus saat melihat GMT.

Lain dengan Ari, Sulaeman warga Bogor di daerah Darmaga memilih melihat GMT dengan mata telanjang. "Saya lihat tanpa pakai kacamata, silau sekali memang tapi saya melihat hanya sekitar dua detik," jelas Ari.

Setelah melihat GMT dengan mata telanjang, Sulaeman sama sekali tidak merasakan apa-apa pada matanya. Hingga hari ini, Sulaeman sama sekali tidak merasakan perubahan di matanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement