Senin 14 Mar 2016 01:59 WIB

Retno: Dukungan RI kepada Perjuangan Rakyat Palestina tak Pernah Padam

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Achmad Syalaby
Menlu Retno LP Marsudi memaparkan hasil pertemuan Sidang Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara OKI pada pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3).
Foto: Antara/Subekti
Menlu Retno LP Marsudi memaparkan hasil pertemuan Sidang Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara OKI pada pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN--Konsulat Kehormatan Indonesia di Ramallah, Tepi Barat, Palestina, resmi dilantik Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Ahad (13/3). Ini menjadi langkah baik bagi Indonesia untuk mendukung kemerdekaan bagi rakyat Palestina.

“Dukungan Indonesia kepada perjuangan rakyat Palestina tidak pernah padam dan pada hari ini kita maju satu langkah lagi dengan pelantikan Konsul Kehormatan RI di Ramallah” ujarnya dalam siaran resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/3). (Baca: Menlu Indonesia Dilarang Masuk Palestina).

Selama ini, Indonesia baik secara politis maupun melalui bantuan pembangunan dan penguatan kapasitas mendukung konkret  penyelesaian isu Palestina. Secara Politis, Indonesia konsisten mendukung Palestina di berbagai forum regional maupun internasional seperti menjadi co-sponsor untuk menjadikan Palestina sebagai anggota non-observer state dan pengibaran bendera Palestina di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Indonesia juga mendukung keanggotaan Palestina di UNESCO, menyelenggarakan CEAPAD II pada 2014, dan mengesahkan Declaration on Palestine pada Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

Sementara itu, dalam dukungan pembangunan dan pengembangan kapasitas untuk mempersiapkan bangsa Palestina setelah merdeka, pemerintah dan masyarakat Indonesia telah memberikan dukungan di antaranya kontribusi sebesar satu juta dolar AS pada Paris Donors Conference 2007, pendirian pusat layanan bedah jantung (Indonesian Cardiac Facility) di RS Al-Shifa  Gaza, bantuan kemanusiaan bagi pemulihan akibat serangan Gaza senilai satu juta dolar AS pada Cairo International Conference on Palestine, 139 pelatihan senilai sembilan juta dolar AS bagi 1.394 orang Palestina dalam berbagai sektor pada 2008-2016. Indoneisa juga membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza, memberi sarana dan prasarana kesehatan seperti solar cell, ambulans serta fasilitas air bersih.

Sayangnya, pelantikan Maha Abu-Shusheh sebagai Kohhor Indonesia untuk Palestina tidak dilakukan di Ramallah. Alasannya, Israel tidak memberi izin rombongan Menlu Indonesia dan diplomat untuk kesana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement