Rabu 16 Mar 2016 16:14 WIB

Demi Sanksi Dicabut, Sikap La Nyalla Mulai Melunak pada Pemerintah

Red: M Akbar
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, mulai melunak demi terwujudnya pencabutan sanksi pembekuan dari pemerintah. Ia juga menegaskan pihaknya sudah lama menanti supaya kompetisi sepak bola bisa kembali digulirkan di negeri ini.

''Jika memang apa yang diutarakan Menpora seperti berita yang ada media, kami siap lahir batin melaksanakan kompetisi demi masyarakat sepak bola Indonesia. Karena memang sudah sejak dulu kami ingin kompetisi segera bisa dimulai,'' kata La Nyalla seperti dilansir dari laman resmi PSSI, Rabu (16/3).

Pernyataan La Nyalla tersebut sebagai respons terkait permintaan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang memberikan persyaratan supaya kompetisi bisa kembali digelar. Saat berada di Hambalang, Imam mengizinkan kompetisi digelar pada bulan April dengan memenuhi syarat yang diminta Menpora.

''Jelas kita akan lakukan itu semua dengan cara yang profesional. Saya membentuk kepengurusan juga dengan landasan profesional. PSSI akan mengawal penuh PT Liga Indonesia sebagai operator yang akan menjalankan kompetisi di tanah air ini,'' kata La Nyalla.

''Kami akan lakukan profesionalisme itu namun tetap sesuai dengan aturan yang ada di sepak bola kita. Kami siap penuhi permintaan Menpora."

Sekadar informasi, Menpora meminta PSSI dalam melaksanakan kompetisi semuanya harus berjalan dengan berprinsip pada FIFA Club Licensing Regulations. Menpora juga meminta PSSI melaksanakan kompetisi harus bersumber dan mengacu kepada aturan-aturan profesional.

Menpora juga mengeluarkan statement meminta kepada PSSI agar tidak mengulang kejadian musim lalu, di mana permintaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak dipenuhi PSSI.

Pria asal Madura itu juga mengungkapkan persoalan pajak dan kontrak pemain menjadi sorotan Menpora. Menurut Imam, syarat tersebut harus dipenuhi sebelum kick-off kompetisi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement