REPUBLIKA.CO.ID, PRABUMULIH - Prabumulih di Sumatera Selatan dan Tarakan di Kalimantan Utara akan menjadi dua kota pertama di Indonesia yang seluruh rumah di dalam kota akan tersambung dengan jaringan gas kota. Keduanya dipilih bukan tanpa alasan, baik Prabumulih dan Tarakan berlokasi di dekat lapangan migas yang infrastruktur gas lebih mudah untuk dibangun. Hal ini sesuai dengan target pemerintah untuk tidak membiarkan "daerah sumber energi" justru krisis energi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, untuk Kota Prabumulih saja, saat ini telah terpasang 8.000 sambungan rumah tangga. Targetnya pada 2016 ini pemerintah bersama dengan PT Pertamina Gas akan menambah 32 ribu sambungan lagi. Anggaran pembangunan jaringan gas diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp 500 miliar.
"Prabumulih akan menjadi kota pertama yang full city gas. Sama Tarakan. Dua kota ini yang full city gas yang pertama," kata Wiratmaja saat meninjau rumah tangga yang memakai fasilitas jaringan gas di Wonosari, Prabumulih Utara, Ahad (20/3).
Wiratmaja mengatakan, untuk Kota Tarakan akan dibangun 20 ribu jaringan gas. Targetnya pembangunan jaringan gas di Tarakan akan rampung pada 2017. Selanjutnya, Surabaya di Jawa Timur juga akan dibangun jaringan gas kota. Rencananya sambungan untuk 24 ribu rumah tangga siap dibangun di kota terbesar kedua di Indonesia ini.
"Proyek kami selain jaringan gas juga ada pembangunan SPBG, ada pembangunan tangki, depo. Tahun ini ada juga depo LPG," kata dia.