REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah kabar meninggalnya warga negara Indonesia (WNI) korban ledakan di bandara internasional Brussels, Selasa (22/3). Sebelumnya, ibu beranak dua tersebut dikabarkan meninggal di berbagai media sosial.
"Berita ibu korban teror Brussels meninggal tidak benar," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir melalui pesan singkat.
Ia mengatakan, kabar yang didapat dari KBRI Brussels, ibu korban bom di bandara sudah sadar dan kondisinya membaik.
"Mudah-mudahan good sign dan terus membaik," katanya.
KBRI Brussels melalui siaran resmi juga mengatakan ketiga WNI korban ledakan Brussels masih mendapatkan perawatan intensif dari tim rumah sakit. Ketiganya dirawat di Rumah Sakit Universitas Leuve.
Meilissa Aster Ilona (36 tahun) dan dua anaknya yang berusia empat dan enam tahun berencana terbang ke Indonesia untuk berlibur. Ketiganya diketahui sebagai WNI dari paspor Indonesia yang dibawanya.
Baca juga: Israel Tahan Tentara yang Tembak Kepala Warga Palestina