REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PD Kebersihan Kota Bandung tengah mengaplikasikan sistem berbasis teknologi dalam kinerjanya menangani masalah sampah. Hal ini sejalan debgan visi Smart City yang tengah dikembangkan di Kota Bandung.
Direktur Umum PD Kebersihan, Gun Gun Saptari Hidayat mengatakan pihaknya akan menempatkan Global Positioning System (GPS) pada setiap truk sampah. Sistem ini berfungsi untuk memudahkan pemantauan terhadap operasional truk.
"Konsepnya selama ini pemantauan manual nanti akan berbasis teknologi. Jadi memangau tracking sudah sampai di TPS (tempat pembuangan sampah), ini sudah sampai di TPA (tempat pembuangan akhir)," kata Gun Gun di Balai Kota Bandung, Selasa (29/3).
Menurutnya pemantauan berbasis teknologi ini selain digunakan untuk memantau, dapat juga menjadi evaluasi dan rekomendasi terkait rute pengangkutan sampah ke TPA. Sehingga nantinya jika dianggap kurang efisien dapat dievaluasi.
"Harapannya penundaan di TPS menuju TPA semakin sedikit. Karena bisa diskenariokan berdasarkan pemantauan," ujarnya.
Selain itu, jika ada kendala pada kendaraan operasional dalam prosea pengakutan maka pihaknya dapat langsung menindak. Dengan begitu pengiriman sampah menjadi lebih lancar dan optimal.
Ia menyebutkan pengadaan GPS ini bekerja sama dengan program CSR PT Telkom. Nantinya GPS ini akan dipasang di seluruh truk sampah milik PD Kebersihan yang berjumlah 105 unit pada April mendatang.
Selama ini, volume sampah yang dihasilkan Kota Bandung mencapai 1.500 ton. Jumlah ini setiap harinya dapat diangkut 1.100 - 1.200 ton. Sementara sisanya diangkut keesokan harinya serta diolah oleh bank sampah.