REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terdiri dari banyak suku, agama dan golongan yang bersatu. Dengan begitu, kemajemukan tentu memiliki posisi penting dalam kebangsaan.
Ketua Umum Syarikat Islam (SI), Hamdan Zoelva mengatakan Indonesia yang secara inti kebangsaan memang satu, tetap merupakan bhineka atau terdiri dari beragam latar belakang. Maka itu, ia merasa setiap elemen perlu menjaga kemajemukan yang ada, sehingga tidak menjadi ancaman bagi bangsa dan negara.
"Inti kebangsaan memang satu, tapi beragam suku, etnis dan pluralitas agama, kemajemukan harus dijaga," kata Hamdan, Senin (4/4).
Ia menuturkan kalau kekuatan Indonesia terletak pada kemajemukan, sehingga harus terus dijaga oleh siapapun yang menjadi elemen dari Indonesia. Hamdan menilai, Indonesia memang tengah membutuhkan proses pematangan secara kebangsaan, untuk bisa menjadi negara yang berdaulat dan solid secara kebangsaan.
Hamdan menekankan kalau kondisi itu yang membutuhkan perkumpulan Pergerakan Indonesia Maju (PIM), yang harus terus bergerak sebagai perekat Indonesia yang memiliki banyak latar belakang. Ia menerangkan kalau itu menjadi alasan utama, kepengurusan dan keanggotaan PIM yang beragam dan berasal dari banyak latar belakang.
PIM, lanjut Hamdan, memang terinisiasi dari banyak pemuka agama dan tokoh-tokoh dari berbagai suku, sehingga penuh dengan kemajemukan Indonesia. Ia berharap PIM bisa memberikan peranan yang penting, dalam pematangan kebangsaan dengan senantiasa menjaga kemajemukan yang menjadi kekuatan inti dari Indonesia.