REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Di tengah kabar sejumlah perusahaan menutup pabrik dan mengurangi jumlah tenaga kerja (PHK) karena imbas krisis ekonomi dunia, perusahaan Taiwan justru membuka lapangan pekerjaan baru.
Bahkan, perusahaan ini mendirikan pabrik di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat agar bisa merekrut tenaga kerja baru. Perusahaan ini adalah Tung Pei Industrial Co Ltd (Taiwan).
Tung Pei Industrial menggandeng mitra lokal, PT TPI Manufacturing Indonesia, mendirikan pabrik baru di kawasan Industri Deltamas – Cikarang, Bekasi, Jabar, Rabu pekan kemarin.
Presiden Direktur PT TPI Manufacturing Indonesia, Chang, menjelaskan pabrik ini fokus memproduksi bearing sesuai dengan konsep perusahaan yaitu technology, precision dan innovation.
Dalam rilis yang diterima Republika, Senin (4/4), Chang menjelaskan, alasan pendirian pabrik di Indonesia, karena Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Yakni dari aspek sumber daya manusia, sumber daya alam serta iklim Investasi di Indonesia yang terus mengalami banyak perubahan.
"Di antaranya pelayanan terpadu satu pintu, beberapa lembaga pemerintahan yang terkait telah terintegrasi, perizinan sudah disederhanakan," jelasnya seusai peletakan batu pertama pembangunan pabrik, pekan kemarin.
Di samping itu, kata Chang, pendirian pabrik itu untuk membantu perekonomian Indonesia dan mengurangi jumlah penggangguran yang masih terus terjadi.
Chang menyebutkan, pembangunan PT TPI Manufacturing Indonesia akan memakan waktu selama satu tahun. Karena itulah, segala sesuatunya disiapkan secara maksimal, dari sisi sumber daya manusia, berikut infrastrukturnya.
Selama pembangunan berlangsung, Tung Pei Industrial Co Ltd dan PT TPI Manufacturing Indonesia akan merekrut sejumlah pekerja yang memiliki pendidikan di bidang teknik untuk belajar dan bekerja selama setahun ke pabrik Tung Pei Industrial Co Ltd di Taiwan.
Tujuan utamanya, jelas Chang, adalah memberikan pembekalan ilmu yang berkaitan dengan Bearings, dimana menjadi fokus utama produksi dari Tung Pei Industrial Co Ltd. “Pabrik ini membutuhkan tenaga kerja sekitar 300 orang,” papar Chang.